Senin, 14 Oktober 2013
Perekrutan dan penempatan sumber daya manusia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
adalah sumber kehidupan suatu organisasi, dengan kata lain manusia adalah
sumber tenaga kerja. Sumber daya manusia merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian pengarahan, pengendalian atas pengadaan tenaga kerja ,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk sasaran perorangan organisasi dan masyarakat.
Menyadari
pentingnya sumber daya manusia sebagai aset yang berharga bagi perusaan, suatu
perusaan harus merekrut karyawan yang memiliki keahlian dan keterampilan di
bidangnya, sesuai dengan pendidikan yang mereka dapati. Jika kita kaji lebih
jauh, bahwa sumber daya manusia memainkan peran yang sangat penting untuk
meningkatkan kinerja perusaan, oleh karena itu , perusahaan harus memperhatikan
sumber daya manusianya sejak proses perekrutan sampai penempatan karyawan.
Dalam
membuat struktur organisasi usaha tergantung pada lingkup, cakupan, dan skala
usaha yang akan dijalankan. Semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula
fungsi manajerial, karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen dan
kemampuan. Sebaliknya, semakin kecil perusahaan semakin besar fungsi
kewirausahaan karena yang mendasarinya adalah motivasi dan kemampuan.
Suatu
kegiatan akan berjalan lancar jika dalam pengaturan administrasi perkantoran
dapat tertata dengan baik dan sesuai dengan perencanaan dan tepat menempatkan
orang-orang yang kompoten (mampu) dibidang administrasi kantor.
B. Rumusan
Masalah.
Adapun rumusan masalah yang dapat
ditarik dari latar belakang di atas adalah :
1. Bagaimana
perekrutan dan penempatan sumber daya manusia (tenaga kerja) ?
2. Bagaiman
penyusunan dan penempatan orang-orang dalan struktur organisasi ?
3. Bagaiman
mempersiapkan administrasi usaha ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perekrutan
dan penempatan sumber daya manusia (tenaga kerja)
1.
Perekrutan calon tenaga kerja
Sumber daya manusia merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian pengarahan, pengendalian atas pengadaan tenaga kerja ,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk sasaran perorangan organisasi dan masyarakat.
Oleh, karena itu seseorang manajer harus menjamin bahwa perusahaan atau suatu
organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat dan pada saat
yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan
menolong perusahaan tersebut mencapai sarana-sarana secara keseluruhan efektif
dan efisien .
Salah satu usaha untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas, adalah melalui proses perekrutan dengan
menggunakan analisis jabatan. Perekrutan karyawan merupakan suatu proses mencari,
menemukan dan menarik para pelamar untuk di pekerjakan oleh organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu didalam melakukan perekrutan calon karyawan perluh
di lakukan sebaik mungkin. Perekrutan tidak hanya memenuhi kebutuhan perusahaan
akan tenaga kerja, tetapi juga berperan sebagai pendorong dan pelaksana bagi
perusahaan atau oprganisasi dalam memengaruhi masa depan bagi perusahaan.
Selain
itu, prosedur penerimaan dan penempatan karyawan yang tepat merupakan
persyaratan untuk mengembangkan suatu yang efektif. Tujuan yang penting dalam
memili karyawan baru ialah memberikan jaminan bahwa sedapat mungkin mereka di
tempatkan padda pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan harapan perusahaan.
a. Penerimaan
dan seleksi karyawan
Pada waktu perusahaan menempatkan suatu
jabatan baru atau jabatan yang telah ada tidak ada yang menduduki, perusahaan
mencari orang yang berkualifikasi memadai untuk mengisi kekosongan jabatan
tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat mengisi kekosongan
dengan mempromosikan personel yang ada dengan persyaratan yang ditentukan,
seperti masa kerja loyalitas dan kecakapan.
b. Proses
seleksi karyawan
Proses seleksi di lakukan untuk memilih
pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai dengan lowongan pekerjaan yang
ditawarkan. Seleksi dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan orang yang paling
sesuai untuk melakukan pekerjaan yang di tetapkan oleh manajemen. Seleksi
dilakukan melaui beberapa tahapan. Setiap pelamar tidak harus menempuh seluruh
proses seleksi, tahapan dapat di tolak berdasarkan hasil uji seleksi pada
tahapan tertentu sebelum sampai pada tahapan akhir.
Adapun
tahapan penseleksian calon karyawan, diantaranya sebagai berikut.
1) Penyaringan
Awal
2) Tes
pekerjaan
3) Wawancara
seleksi
c. Keterampilan
(skill) yang dicari oleh perusahaan
Melalui proses wawancara perusahaan
bermaksud untuk mendapatkan pelamar yang memiliki kualifikasi sebagai berikut.
1) Keterampilan
dalam komunikasi tertulis.
2) Kecakapan
dalam mengambil keputusan yang tepat.
3) Sikap
terhadap pekerjaan.
4) Kecakapan komunikasi lisan.
5) Kematangan
kepribadian dan sikap dewasa.
6) Kebiasaan
kerja yang dapat di kembangkan
7) Kecakapan
dalam menjalin hubungan antarpribadi.
B. Penyusunan
dan penempatan orang-orang dalam struktur organisasi
Keberhasilan pelaksanaan strategi
perusahaan sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi. Struktur
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci perusahaan dan cara kegiatan-kegiatan
tersebut dikordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Persoalan yang muncul
kemudian adalah, bagaimana membuat struktur organisasi yang efektif? Yang
sejalan dengan strategi perusahaan? Menurut Alfred chandler dalam strategi and
structure, yang dikutip oleh pranowo hady, bahwa untuk menentukan urutan
strategi yang lazim dalam perusahaan-perusahaan yang besar, yaitu:
1. Pemilihan
suatu strategi baru;
2. Masalah
administrative dan penurunan kinerja;
3. Perubahaan
suatu struktur organisasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan strategi;
4. Meningkatkan
probilitas dan pelaksanaan strategi;.
Adapun masing-masing jabatan memiliki
tanggung jawab dan tugas pekerjaan sebagai berikut.
Tanggung
jawab direktur
1. Bertanggung
jawab pada pemilik.
2. Bertanggung
jawab atas kelancaran took.
3. Bertanggung
jawab atas barang-barang di took.
4. Bertanggung
jawab atas kelengkapan barang.
5. Bartanggung
jawab atas harga, qualitas, quantitas, dan kontinuitas barang.
6. Bertanggung
jawab atas keuntungan dan hasil penjualan.
Tugas
direktur
1. Kontrol
manajemen.
2. Kontrol
kinerja perusahaan.
3. Menentukan kebijakan-kebijakan strategis.
Tugas
menejer personalia
1. Rekruitmen
karyawan.
2. Menyelenggarakan
pelatihan dan pengembangan karyawan.
3. Perencanaan
karir karyawan.
4. Kontrol
karyawan.
Tugas
menejer pembelian
1. Kontrol
gudang.
2. Kontrol
penerimaan barang.
3. Kontrol
barang kadaluarsa (expired).
4. Kontrol
quality.
5. Kontrol
order mingguan/bulanan (periodic).
6. Kontrol
BS (Broken Stock) dan CN (Credit Note).
7. Kontrol
schedule supplier.
Tugas
menejer penjualan
1. Kontrol
barang yang di jual.
2. Membuka
dan menutup toko.
3. Selalu
berhubungan dengan customer.
4. Kontrol
kebersihan toko, lampu, rak (gondola).
5. Kontrol
display barang.
6. Kontrol
omset (setoran kasir).
7. Kontrol
barang berhadiah.
8. Mengkoordinasi
pramuniaga.
Tugas
menejer keuangan
1. Kontrol
infestasi perusahaan.
2. Kontrol
kasir dan mesin register.
3. Kontrol
faktur PO, harga jual , dan label harga.
4. Kontrol
target dan realitas.
5. Kontrol
omset (setoran kasir).
6. Kontrol
penyiapan uang.
Tugas
pajang (pramuniaga)
1. Memeriksa
barang yang kosong.
2. Merapikan
barang.
3. Memeriksa
dan control barang yang rusak.
4. Memajang
barang menurut jenisnya.
5. Memajang
barang sesuai FIFO.
6. Mempelajari
dan mengenali barang.
7. Mempelajari
barang yang fast moving dan slow moving.
8. Memberikan
service terbaik kepada pelanggan.
Tugas
kasir
1. Berkepribadian
baik dan menarik.
2. Murah
senyum, ramah, supel, mudah bergaul, dan pandai berkomunikasi.
3. Teliti,
rapih, dan cekatan.
4. Bertanggung
jawab penuh dan jujur.
5. Berpakaian
rapih, berpenampilan baik, dan rendah hati.
6. Mengerti
dan mampu mengoperasionalkan mesin register dan hapal kode departemen barang.
7. Disiplin
dan selalu bekerja sama dengan sesame karyawan.
Tugas
rumah tangga
1. Kebersihan
seragam karyawan (celana, baju, bet, atau sepatu).
2. Bertanggung
jawab atas alat-alat kebersihan.
3. Menjaga
kebersihan kaca, lantai, ruangan, kolong rak, atau tembok.
4. Menjaga
kebersihan barang dagangan.
5. Menjaga
kebersihan toilet, tempat sampah atau parker.
C. Mempersiapkan
administrasi usaha
Suatu kegiatan usaha akan berjalan
lancer, jika dalam pengaturan administrasi perkantoran dapat tertata dengan
baik, dan tepat menempatkan orang-orang yang kompeten (mampu) di bidang
administrasi kantor. Administrasi kantor merupakan kegiatan administrative yang
dilaksanakan dikantor meliputi kegiatan pencatatan, surat menyurat, pengetikan,
menggandakan, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Adapun
kegiatan pengaturan administrasi kantor, yaitu menyangkut hal-hal berikut.
1. Membuat
catatan perusahaan atau kepegawaian perusahaan.
2. Membuat
catatan mesin-mesin produksi dan peralatan kantor.
3. Membuat
catatan keuangan perusahaan.
4. Membuat
catatan hasil produksi.
5. Membuat
catatan konsep pemasaran dan volume penjualan.
6. Membuat
catatan para konsumen yang sudah menjadi patner, pelanggan bagi perusahaan.
7. Membuat
catatan warkat atau surat menyurat.
Kegiatan administrasi kantor merupakan
fungsi dalam organisasi perusahaan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan operasi
pekerjaan. Untuk dapat memaksimalkan pekerjaan yang bersifat ketatausahaan ini,
setiap orang yang bertanggung jawab dalam pekerjaan administrsi kantor harus
dapat, diantaranya:
1. Memilih
dan menempatkan alat-alat perkantoran dengan baik, tertib, dan rapih.
2. Menata
susunan arsip-arsip atau warkat-warkat yang mudah diingat.
3. Membeli
administrasi kantor dan perlengkapan sesuai dengan keperluan.
4. Tertatanya
ruang kantor dan alat administrasi dengan baik.
5. Mengatur
bukti berupa buku pesanan barang, faktur-faktur penjualan, catalog barang, dan
daftar harga-harga barang.
Adanya
pembuatan catatan-catatan laporan keuangan maka informasi yang di harapkan akan
jelas diantaranya mengenai:
1. Keuntungan
perusahaan yang di peroleh;
2. Posisi
pos-pos harta, utang dan modal perusahaan yang di perlukan;
3. Kegiatan
perusahaan yang menyangkut penjualan, pemasaran, utang piutang, dan persediaan
barang;
4. Laporan
pembayaran pajak, penghasilan dan laporan-laporan lainnya yang menyangkut
keuangan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manusia
adalah sumber kehidupan suatu organisasi, dengan kata lain manusia adalah sumber tenaga kerja. Jadi manajer harus
mempekerjakan orang-orang yang berkemampuan yang dapat melakukan secara tepat
dan bertanggung jawab.
2. Untuk
membuat struktur organisasi usaha bergantung pada lingkup, cakupan, dan skala usaha
yang akan di jalankan. Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks struktur
organisasinya. Sebakilnya, semakin kecil lingkup usaha, semakin sederhana
struktur organisasinya.
3. Suatu
kegiatan usaha akan berjalan dengan lancar jika dalam penataan ruang kantor
yang baik dan nyaman akan menumbuhkan semangat kerja.
B. Saran
Dalam
pembuatan makalah ini kami sebagai penulis sangatlah kekurangan sumber-sumber
yang berkaitan dengan pendirian perusahaan, maka dari itu kami sangat
mengharapkan adanya kritik atau saran yang sifatnya membangun untuk memperkaya
khasanah makala ini agar bisa bermamfaat bagi penulis dan seluruh siswa
khususnya siswa-siswa SMK Labuang kelak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar